
Jatinangor Menuju City of Digital Knowledge: Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Jatinangor, 2 Desember 2024 – Lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan menghadiri webinar bertajuk “Membangun Kolaborasi menuju Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge” yang diselenggarakan pada Senin, 2 Desember 2024. Acara yang berlangsung secara daring melalui platform Zoom ini merupakan bagian dari rangkaian JDA Talks X IKP Talks Webinar Series Road to JADI; Tahu Mau Maju 2024.
Webinar ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ahmad Subagyo, Wakil Rektor III IKOPIN University, yang memaparkan visi dan strategi pengembangan Jatinangor sebagai pusat pengetahuan digital. Dalam presentasinya, Prof. Subagyo menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri dalam mewujudkan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge.
“Jatinangor memiliki potensi besar dengan kehadiran empat perguruan tinggi ternama – UNPAD, ITB, IPDN, dan IKOPIN. Kita perlu memanfaatkan sumber daya intelektual ini untuk menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi,” ujar Prof. Subagyo.
Acara ini juga menghadirkan panelis dari berbagai institusi, termasuk rektor Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Institut Pemerintahan Dalam Negeri, dan IKOPIN University. Para panelis membahas peran masing-masing institusi dalam mendukung transformasi Jatinangor menjadi kota berbasis pengetahuan digital.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung inisiatif ini. “Pengembangan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge sejalan dengan visi Jawa Barat Digital Province. Kami siap memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan visi ini,” katanya.
Diskusi panel yang dipandu oleh Erike Malonda, CEO ASECH Indonesia, membahas berbagai aspek pengembangan Jatinangor, mulai dari infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia, hingga kebijakan pendukung. Perwakilan dari Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung dan Kementerian Dalam Negeri RI juga memberikan tanggapan dan masukan terkait implementasi konsep kota pengetahuan digital.
Peserta webinar yang terdiri dari akademisi, pejabat pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat, serta pelajar dari seluruh Jawa Barat, berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab. Berbagai pertanyaan dan ide muncul, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pengembangan Jatinangor sebagai pusat inovasi digital.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk melanjutkan dialog dan kolaborasi dalam mewujudkan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge. Para peserta sepakat bahwa transformasi ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi Jatinangor dan Jawa Barat, tetapi juga bagi kemajuan teknologi dan inovasi di tingkat nasional.

Membangun Kolaborasi menuju Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge
Pendahuluan
Jatinangor, sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pusat pengetahuan digital di Indonesia. Dengan keberadaan empat perguruan tinggi terkemuka – Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) – Jatinangor memiliki modal sumber daya manusia dan intelektual yang kuat untuk mewujudkan visi sebagai “City of Digital Knowledge”.
Potensi Jatinangor
Sumber Daya Manusia dan Intelektual
Jatinangor memiliki konsentrasi tinggi sumber daya manusia berkualitas dari berbagai disiplin ilmu:
- UNPAD: Memiliki berbagai fakultas dari ilmu sosial hingga kedokteran2.
- ITB: Fokus pada bidang sains, teknologi, dan rekayasa3.
- IPDN: Menghasilkan kader pemerintahan dan pamong praja4.
- IKOPIN: Spesialis dalam manajemen koperasi dan ekonomi5.
Keragaman ini menciptakan ekosistem intelektual yang ideal untuk pengembangan inovasi digital.
Infrastruktur Pendidikan dan Penelitian
Keempat perguruan tinggi ini dilengkapi dengan fasilitas pendidikan dan penelitian modern:
- Laboratorium canggih
- Perpustakaan digital
- Pusat riset dan pengembangan
Infrastruktur ini menjadi modal penting dalam mendukung penelitian dan inovasi di bidang teknologi digital.
Visi City of Digital Knowledge
Konsep “City of Digital Knowledge” untuk Jatinangor bertujuan untuk:
- Menciptakan ekosistem digital terpadu yang menghubungkan aspek pendidikan, penelitian, dan aplikasi praktis.
- Mengembangkan solusi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Mendorong inovasi dan kewirausahaan berbasis teknologi.
- Menjadikan Jatinangor sebagai model kota cerdas (smart city) di Indonesia.
Strategi Implementasi
Kolaborasi Antar Institusi
Untuk mewujudkan visi ini, diperlukan kolaborasi erat antar perguruan tinggi:
- UNPAD dan ITB dapat memimpin dalam penelitian dan pengembangan teknologi7.
- IPDN dapat berkontribusi dalam aspek tata kelola dan kebijakan publik.
- IKOPIN dapat fokus pada pengembangan model bisnis digital dan koperasi berbasis teknologi.
Kemitraan dengan Pemerintah dan Industri
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menunjukkan komitmen untuk mendukung pengembangan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge16. Kolaborasi dengan industri juga penting untuk:
- Mengaplikasikan hasil penelitian dalam konteks nyata.
- Menciptakan peluang kerja dan magang bagi mahasiswa dan lulusan.
- Mendorong investasi dalam infrastruktur digital.
Pengembangan Infrastruktur Digital
Untuk mendukung visi ini, perlu dikembangkan:
- Jaringan internet berkecepatan tinggi di seluruh Jatinangor.
- Pusat data dan komputasi awan (cloud computing).
- Ruang publik digital dan co-working space.
Program Pendidikan dan Pelatihan
Mengembangkan program-program khusus untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, termasuk:
- Kursus coding dan pengembangan aplikasi.
- Pelatihan kewirausahaan digital.
- Seminar dan workshop teknologi terkini.
Dampak yang Diharapkan
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui solusi digital.
- Pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi.
- Terciptanya lapangan kerja baru di sektor digital.
- Jatinangor menjadi model pengembangan kota berbasis pengetahuan digital di Indonesia.
Tantangan dan Solusi
Tantangan:
- Kesenjangan digital dalam masyarakat.
- Koordinasi antar institusi dan pemangku kepentingan.
- Pendanaan untuk pengembangan infrastruktur.
Solusi:
- Program literasi digital untuk semua lapisan masyarakat.
- Pembentukan badan koordinasi khusus untuk City of Digital Knowledge.
- Kemitraan public-private untuk pendanaan dan implementasi proyek.
Kesimpulan
Jatinangor memiliki potensi besar untuk menjadi City of Digital Knowledge dengan memanfaatkan kekuatan empat perguruan tinggi besarnya. Melalui kolaborasi yang erat antara institusi pendidikan, pemerintah, dan industri, Jatinangor dapat menjadi model pengembangan kota berbasis pengetahuan digital yang dapat direplikasi di seluruh Indonesia. Keberhasilan inisiatif ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi Jatinangor dan Jawa Barat, tetapi juga bagi kemajuan teknologi dan inovasi di tingkat nasional.

Speak Your Mind