Manajemen Risiko Menjadi Kebutuhan Semua Organisasi

Seorang pengusaha Amerika bernama Jom Rohn pernah berkata “Anda mengendalikan hari, atau hari yang akan mengendalikan anda.” Kutipan ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen yang baik terhadap operasional sehari-hari sebuah perusahaan, termasuk resiko yang mungkin dihadapi. Pada dasarnya, ketika anda memutuskan untuk terjun kedua usaha, berarti anda telah siap dengan segala resiko yang melekat di dalamnya.

Pentingnya manajemen resiko

Jika ditilik secara harfiah, kata resiko (risk) mengandung dua makna, yakni ‘ancaman’ dan ‘peluang.’ Lalu apa yang membedakannya? ‘Peluang’ adalah ‘suatu hal’ yang jika tidak dikendalikan tidak akan menimbulkan kerugian, namun jika dikendalikan akan menjadi nilai tambah. Sementara itu,  ‘ancaman’ berarti ‘suatu hal’ yang jika tidak dikendalikan dapat menimbulkan kerugian, namun jika dikendalikan dengan baik dapat menjadi nilai tambah. Sebagai kesimpulan, resiko dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan selama dikendalikan dengan baik. Pengendalian resiko inilah yang disebut sebagai ‘manajemen resiko.’

Lalu, apa sih pentingnya manajemen resiko bagi setiap organisasi. Organisasi yang selalu berjalan di atas permukaan yang mulus tanpa hambatan sama sekali tidak akan pernah mengetahui seberapa kuat organisasi tersebut. Sebaliknya, organisasi yang sering dihadapkan dengan resiko akan semakin kuat dan kebal menghadapi berbagai tantangan. Akibatnya, organisasi seperti ini tidak akan gentar menghadapi situasi apapun, karena ‘sudah terbiasa.’ Nah, inilah salah satu tujuan utama manajemen resiko, yakni meningkatkan daya tahan menghadapi segala kemungkinan terburuk, seperti krisis.

Namun, manajemen resiko memiliki beberapa manfaat lain, yakni:

  • Meminimalisir ‘kejut’ atau surprise ketika terjadi fluktuasi di sektor moneter
  • Melatih organisasi untuk mengambil keputusan secara tepat dalam suasana yang tertekan sekalipun
  • Meningkatkan daya inovasi dan kreasi
  • Melatih kemampuan organisasi untuk membuat perencanaan secara tepat, mematuhi, dan mengevaluasinya secara terus-menerus
  • Meningkatkan reputasi organisasi, karena tidak goyah oleh hembusan angin sekeras apapun.

Strategi Manajemen Resiko

Dalam prakteknya, merancang dan menerapkan manajemen resiko bukanlah suatu pekerjaan mudah. Setiap organisasi membutuhkan waktu, pengalaman, dan ‘pelajaran’ untuk mengetahui resiko apa saja yang ada di depannya. Untuk itu, upaya merancang manajemen resiko yang baik harus melibatkan tahap-tahap sebagai berikut:

  • Identifikasi
    Identifikasi resiko dapat dilakukan seiring dengan perjalanan organisasi. Segala persoalan yang pernah dihadapi mesti diperlakukan sebagai resiko yang mungkin terulang di masa mendatang. Selain itu, organisasi mesti jeli membaca faktor-faktor internal, seperti karyawan dan sumber daya finansial, serta faktor eskternal seperti iklim ekonomi dan stabilitas sosial dan politik untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.
  • Mengukur
    Mengukur resiko dalam hal ini menimbang bobot antara kemungkinan resiko yang terjadi dengan kemampuan organisasi untuk menghadapinya.

Dengan demikian, organisasi akan mampu mengendalikan resiko tersebut serta mampu meminimalisir kerugian yang ditimbulkannya jika benar-benar terjadi di masa mendatang. Singkatnya, resiko bukanlah untuk dihindari, namun untuk dikendalikan. Segala keputusan yang anda ambil mengandung resiko, tinggal lagi, bagaimana anda mengelola resiko tersebut sehingga menjadi kekuatan.

Speak Your Mind

*